Kereta Gantung Bandung Butuh Investasi Rp800 Miliar

JAKARTA - Pembangunan kereta gantung Bandung skybridge yang rencananya akan menjembatani antara tol Pasteur menuju poll Cipaganti di Jalan Pasteur dan berakhir di Mall Parisj Van Java memiliki nilai investasi sebesar Rp800 miliar.

Wali Kota Bandung Dada Rosada mengatakan, pembangunan kereta gantung tidak menggunakan dana dari APBD melainkan dari para pengusaha. Namun Dada belum menyebutkan siapa saja para pengusahanya.

"Sama sekali tidak memakai uang kita, kita hanya falisitator dan regulator (pemberian fasilitas dan izin). Jika terealisasi ini akan menjadi kereta gantung pertama di Indonesia," ungkap dia saat peluncuran buku Rencana Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (RPKPS) 2012 dan Buku Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta, di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Rabu (4/7/2012).

Dada menuturkan upaya pembangunan kereta gantung adalah bagian dari penataan wajah kota Bandung di samping rencana pembangunan sistem transportasi massal lainnya, seperti monorail yang disiapkan Kalla Group, dan Trans Metro Bandung yakni busway ala Kota Bandung.

"Kereta ini akan difungsikan sebagai alat transportasi masyarakat. Transportasi baru ini juga adalah bentuk inisiatif mengurangi kemacetan," jelas Dada.

Rencana pembangunan kereta gantung dengan kapasitas sanggup mengangkut 4.800 penumpang per jam.

"Tipe kereta gantung yang akan dibangun di Bandung mirip dengan kereta serupa yang belum lama dipasang Doppelmayr di London, Caracas, serta sejumlah kota di Timur Tengah," kata Dada.

Dada mengatakan, panjang jalan di kota Bandung mencapai 1.236,48 kilometer masih jauh dari posisi ideal sehingga cenderung mengalami kemacetan.

"15.572 kendaraan perhari yang keluar masuk tol, dan hilir mudik kendaraan roda dua maupun roda empat di jalan protokol menyebabkan kemacetan yang tidak bisa dihindari," pungkas Dada.

0 KOMENTAR:

Copyright © 2012 Berita Terbaru.