Cerpen
Beginning of a Very Bad Year
Saya mempunyai pacar sewaktu SMA kami baru” ini telah dipisahkan oleh jarak yang jauh. Begitu sulit saya menjalani semua aktifitas tanpa kehadiran “The best women”. Waktu yang saya gunakan tidak efektif saya terlalu terfokus memikirkan sang kekasih ketimbang tugas saya sendiri sebagai mahasiswa. Saya kuliah di salah satu Univesitas di Yogyakarta dan pacar saya kuliah di universitas yang berada di bogor. Rindu, tangis, pilu saya rasakan setiap saat, saya tidak bisa lepas memikirkan pacar saya karena sewaktu SMA kami selalu berdampingan dimulai dari terbit-hingga tenggelamnya matahari dulu serasa indah walaupun pasti ada manis pahit kisah cinta kita. Baru” ini hubungan kami telah melewati tahun ke-4, sudah banyak kisah kasih diantara kita selama tahun” sebelumnya. Namun saat ini begitu banyak perubahan yang saya rasakan, semakin jauh memang semakin sulit berkomunikasi.
Kami sulit saling mengerti, memahami, dan merasakan ada sesuatu yang aneh sesuatu yang berbeda dari biasanya, terkadang pacar saya sulit untuk mengendalikan diri (emosional), sedikit melakukan kesalahan sifat egois’nya pun tidak dapat terhindarkan namun tidak menyadari bahwa jarak antara kita sangat jauh yang terkadang membuat saya lebih terpuruk. Sebenarnya banyak perempuan yang lebih cantik yang tertarik kepada saya namun “I just love him nobody could replace him”. Memang! dia begitu special bagi saya, dia memberitahu arti cinta yang dulu saya tidak terlalu mengerti, memberitahu saya cinta itu indah. Sudah 8 hari kami melewati hari dimana tepat pertama kali kami bercakap secara langsung dan saya mengutarakan rasa cinta saya pada dia, sungguh sangat sedih bila memikirkannya karena itu adalah masa” paing indah. Namun di hari itu kami tidak bisa melewatkannya dengan bersama jarak, waktu, dan keadaan tidak mempertemukan kita, sangat disesalkan. Di awal tahun ini saya sangat kesal karena pada perayaan tahun baru 2012 kembali kami tidak bisa duduk berdampingan. Saya yang tidak bisa menemuinya karena sebentar lagi akan ada ujian semester yang harus saya persiapkan agar mendapat hasil yang memuaskan dan kebetulan teman” dari asal kota saya lahir “Sukabumi” datang menghampiri saya dan akan merayakan malam tahun baru disini mereka bilang, sedangkan dia yang tidak memiliki kegiatan apapun tidak berniat untuk menghampiri saya dan lebih memilih bermain tanpa pelukan mersa dari saya. Dia memutuskan bermain bersama teman”nya, dan bilang pada saya akan merayakan malam tahun baru di kota lain yang cukup jauh dari tempat tinggal yang sekarang dia tempati. Saya melarang dia karena rawan bagi seorang wanita untuk berpergian dan bermain di malam hari. Dia menolak dan tetap melaksanakan keinginannya bermain bersama teman”nya. Sempat saya marah dan beradu mulut, lalu bicara saya pun sudah tidak terkontrol. Bukannya saya tidak ingin dia senang dengan orang lain, namun saya cemas dan takut bila terjadi sesuatu pada dirinya. Saya sangat sayang, sangat tulus mencintainya, saya akan menyesal dan tidak akan memaafkan diri saya bila terjadi sesuatu pada dia yang tidak mampu untuk melarangnya.
Kami sulit saling mengerti, memahami, dan merasakan ada sesuatu yang aneh sesuatu yang berbeda dari biasanya, terkadang pacar saya sulit untuk mengendalikan diri (emosional), sedikit melakukan kesalahan sifat egois’nya pun tidak dapat terhindarkan namun tidak menyadari bahwa jarak antara kita sangat jauh yang terkadang membuat saya lebih terpuruk. Sebenarnya banyak perempuan yang lebih cantik yang tertarik kepada saya namun “I just love him nobody could replace him”. Memang! dia begitu special bagi saya, dia memberitahu arti cinta yang dulu saya tidak terlalu mengerti, memberitahu saya cinta itu indah. Sudah 8 hari kami melewati hari dimana tepat pertama kali kami bercakap secara langsung dan saya mengutarakan rasa cinta saya pada dia, sungguh sangat sedih bila memikirkannya karena itu adalah masa” paing indah. Namun di hari itu kami tidak bisa melewatkannya dengan bersama jarak, waktu, dan keadaan tidak mempertemukan kita, sangat disesalkan. Di awal tahun ini saya sangat kesal karena pada perayaan tahun baru 2012 kembali kami tidak bisa duduk berdampingan. Saya yang tidak bisa menemuinya karena sebentar lagi akan ada ujian semester yang harus saya persiapkan agar mendapat hasil yang memuaskan dan kebetulan teman” dari asal kota saya lahir “Sukabumi” datang menghampiri saya dan akan merayakan malam tahun baru disini mereka bilang, sedangkan dia yang tidak memiliki kegiatan apapun tidak berniat untuk menghampiri saya dan lebih memilih bermain tanpa pelukan mersa dari saya. Dia memutuskan bermain bersama teman”nya, dan bilang pada saya akan merayakan malam tahun baru di kota lain yang cukup jauh dari tempat tinggal yang sekarang dia tempati. Saya melarang dia karena rawan bagi seorang wanita untuk berpergian dan bermain di malam hari. Dia menolak dan tetap melaksanakan keinginannya bermain bersama teman”nya. Sempat saya marah dan beradu mulut, lalu bicara saya pun sudah tidak terkontrol. Bukannya saya tidak ingin dia senang dengan orang lain, namun saya cemas dan takut bila terjadi sesuatu pada dirinya. Saya sangat sayang, sangat tulus mencintainya, saya akan menyesal dan tidak akan memaafkan diri saya bila terjadi sesuatu pada dia yang tidak mampu untuk melarangnya.
0 KOMENTAR: