Atlet Mesir pakai merek palsu
Yomna Khallaf mengatakan tas olahraganya memiliki logo Nike yang besar di depan tetapi ritsleting atau kancing tariknya bermerek Adidas.
Khallaf kemudian dalam situs mikroblog Twitter menulis bahwa dia kini harus mengeluarkan uang sendiri sebesar Pound 195 atau sekitar Rp2,9 juta rupiah untuk membeli perlengkapan olahraga yang lebih memuaskan.
Motaz Sonbol, sekretaris jenderal Komite Olimpiade Mesir, EOC, mengaku terkejut saat menyadari bahwa perlengkapan yang mereka pakai tidak berasal langsung dari Nike.
Anggaran terbatas
Nike sendiri mengatakan prihatin karena atlet mungkin menerima produk yang tidak memenuhi standar kualitas perusahaan.Juru bicara Nike mengatakan mereka baru-baru ini menyadari bawa EOC telah menunjuk sebuah penjual perlengkapan olahraga yang menyediakan sepatu dan pakaian palsu dengan memakai logo Nike.
Nike dilaporkan kini tengah berdiskusi dengan EOC untuk mencari jalan keluar yang bisa dicapai.
Tetapi ketua Komite Olimpiade Mesir, Jenderal Mahmoud Ahmed Ali, membela keputusan untuk tetap memakai perlengkapan "palsu dengan alasan anggaran negara yang terbatas.
"Kami menandatangani kontrak dengan sebuah distributor asal Cina dalam kondisi ekonomi Mesir yang sulit, katanya.
Insiden ini menyebabkan kontroversi di sosial media yang oleh kebanyakan orang digambarkan sebagai peristiwa yang memalukan.
Dalam Olimpiade London 2012, Mesir diwakili oleh 112 atlet.
Sebelumnya seragam tim AS juga sempat dikritik karena diproduksi di Cina meski didesain oleh seorang perancang asal Amerika.
0 KOMENTAR: