De Rossi: Italia Kalah Kelas dari Spanyol
Kiev - Italia harus bertekuk lutut empat gol tanpa balas dari Spanyol di laga final Piala Eropa 2012. Daniele De Rossi menyebut Azzurri memang kalah segalanya dari La Furia Roja.
De Rossi dkk sebenarnya datang ke duel puncak di Olympic Stadium Kiev, Senin (2/7/2012) dinihari WIB, dengan kepercayaan diri tinggi usai menggulingkan Jerman di semifinal.
Apalagi penampilan mereka di turnamen ini mengundang decak kagum setelah tak lagi bermain ala Catenaccio dan mulai memperagakan sepakbola menyerang, dengan pusat permainan di Andrea Pirlo.
Tapi segalanya hilang ketika bertemu Spanyol yang bepredikat juara bertahan di final ini. Italia kalah telak 0-4 dan harus pulang tertunduk lesu. Bahkan mereka harus mengakhiri laga dengan 10 pemain usai Thiago Motta yang baru bermain lima menit ditarik keluar karena cedera hamstring.
"Spanyol lebih kuat dan saya pikir kami telah mencapai level tertinggi yang kami bisa dapat saat melawan mereka, tapi jika Anda melawan mereka 10 kali maka Anda akan kalah enam atau tujuh kali," tukasnya kepada Rai Sport yang dilansir Football Italia.
"Kami mampu melakukannya di Gdansk dan bisa saja memenangi laga itu, tapi saya pikir kami tampil sangat baik untuk bisa hadir di sini (partai final) dan ketika tidak 100 persen fit maka kami tidak bisa tampil sempurna," sambungnya.
"Kami semua ingin menang dan kami yakin bisa melakukannya sebagaiman kami telah melawan mereka dan mampu merepotkan mereka di fase grup."
"Spanyol menguasai laga dengan baik dan kami benar-benar tidak bisa merepotkan mereka karena kami pun tidak punya cukup energi untuk itu. Laga sudah usai ketika berjalan satu jam dan kami bermain dengan 10 orang."
"Saya menantang semua pemain (Italia) untuk melawan Spanyol yang sedang unggul 2-0 dengan 10 orang. Kami bisa saja menghindari dua gol terakhir, tapi itu juga tak akan merubah apapun. Spanyol selangkah di depan semua tim," pungkasnya.
De Rossi dkk sebenarnya datang ke duel puncak di Olympic Stadium Kiev, Senin (2/7/2012) dinihari WIB, dengan kepercayaan diri tinggi usai menggulingkan Jerman di semifinal.
Apalagi penampilan mereka di turnamen ini mengundang decak kagum setelah tak lagi bermain ala Catenaccio dan mulai memperagakan sepakbola menyerang, dengan pusat permainan di Andrea Pirlo.
Tapi segalanya hilang ketika bertemu Spanyol yang bepredikat juara bertahan di final ini. Italia kalah telak 0-4 dan harus pulang tertunduk lesu. Bahkan mereka harus mengakhiri laga dengan 10 pemain usai Thiago Motta yang baru bermain lima menit ditarik keluar karena cedera hamstring.
"Spanyol lebih kuat dan saya pikir kami telah mencapai level tertinggi yang kami bisa dapat saat melawan mereka, tapi jika Anda melawan mereka 10 kali maka Anda akan kalah enam atau tujuh kali," tukasnya kepada Rai Sport yang dilansir Football Italia.
"Kami mampu melakukannya di Gdansk dan bisa saja memenangi laga itu, tapi saya pikir kami tampil sangat baik untuk bisa hadir di sini (partai final) dan ketika tidak 100 persen fit maka kami tidak bisa tampil sempurna," sambungnya.
"Kami semua ingin menang dan kami yakin bisa melakukannya sebagaiman kami telah melawan mereka dan mampu merepotkan mereka di fase grup."
"Spanyol menguasai laga dengan baik dan kami benar-benar tidak bisa merepotkan mereka karena kami pun tidak punya cukup energi untuk itu. Laga sudah usai ketika berjalan satu jam dan kami bermain dengan 10 orang."
"Saya menantang semua pemain (Italia) untuk melawan Spanyol yang sedang unggul 2-0 dengan 10 orang. Kami bisa saja menghindari dua gol terakhir, tapi itu juga tak akan merubah apapun. Spanyol selangkah di depan semua tim," pungkasnya.
0 KOMENTAR: