Jokowi Menang karena Figur Bukan Partai
DEPOK – Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI)
Amri Yusra menilai kemenangan pasangan Joko Widodo- Basuki Tjahja
Purnama dalam penghitungan cepat sementara karena kegagalan kepemimpinan
Fauzi Bowo.
"Dengan tidak berhasilnya Fauzi Bowo atau Foke mengatasi masalah kemacetan, kesumpekan, dan birokratisasi maka masyarakat mulai mencari figur alternatif," katanya kepada wartawan, Minggu (15/07/12).
Amri melihat kemenangan pasangan Joko Widodo- Basuki Tjahja Purnama atas incumbent Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli dalam hitungan cepat putaran pertama lantaran tiga hal. Pertama, figur Jokowi dikenal sangat sederhana dan santun. Kedua, non birokratis. Ketiga, inovatif.
"Keinovatifan dapat dilihat kalau Jokowi berhasil menjadikan pedagang kaki lima sebagai pendapatan daerah terbesar bagi daerah yang dipimpinannya," ujarnya.
Di putaran kedua nanti, ungkap Amri, Foke harus dapat mengubah gaya kampanye yang dalam putaran pertama sangat tidak efektif. "Gaya kampanye yang lebih terlihat arogan harus dihilangkan, diubah kampanye yang bermasyarakat," tegasnya.
Kemenangan Jokowi diputaran pertama, kata dia, bukan karena faktor partai. Ia mengatakan, kemenangan Jokowi murni karena faktor figur. Partai dan uang kurang memiliki porsi maksimal dalam memenangkan Jokowi.
"Jadi bukan juga kemenangan Jokowi menjadi alat ukur dalam Pilpres mendatang. Jokowi merupakan sosok spesial. Isu politik uang yang dihembuskan lawan bisa menjadi alat kemenangan Jokowi, karena pihak lawan sudah mulai bermain keras," imbuhnya.
"Dengan tidak berhasilnya Fauzi Bowo atau Foke mengatasi masalah kemacetan, kesumpekan, dan birokratisasi maka masyarakat mulai mencari figur alternatif," katanya kepada wartawan, Minggu (15/07/12).
Amri melihat kemenangan pasangan Joko Widodo- Basuki Tjahja Purnama atas incumbent Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli dalam hitungan cepat putaran pertama lantaran tiga hal. Pertama, figur Jokowi dikenal sangat sederhana dan santun. Kedua, non birokratis. Ketiga, inovatif.
"Keinovatifan dapat dilihat kalau Jokowi berhasil menjadikan pedagang kaki lima sebagai pendapatan daerah terbesar bagi daerah yang dipimpinannya," ujarnya.
Di putaran kedua nanti, ungkap Amri, Foke harus dapat mengubah gaya kampanye yang dalam putaran pertama sangat tidak efektif. "Gaya kampanye yang lebih terlihat arogan harus dihilangkan, diubah kampanye yang bermasyarakat," tegasnya.
Kemenangan Jokowi diputaran pertama, kata dia, bukan karena faktor partai. Ia mengatakan, kemenangan Jokowi murni karena faktor figur. Partai dan uang kurang memiliki porsi maksimal dalam memenangkan Jokowi.
"Jadi bukan juga kemenangan Jokowi menjadi alat ukur dalam Pilpres mendatang. Jokowi merupakan sosok spesial. Isu politik uang yang dihembuskan lawan bisa menjadi alat kemenangan Jokowi, karena pihak lawan sudah mulai bermain keras," imbuhnya.
0 KOMENTAR: