'Italia Tak Boleh Takut pada Spanyol'
Krakow - Tak diunggulkan untuk melaju ke final nyatanya Italia mampu melakukannya. Sudah mencapai partai puncak, Azzurri diminta tak takut untuk melawan Spanyol untuk bisa merebut titel Piala Eropa kedua mereka.
Kasus pengaturan skor kembali menghantam sepakbola Italia dan mengakibatkan salah satu pemainnya, Domenico Cristico, harus out dari tim plus badai cedera yang mendera tim, membuat Italia tak difavoritkan jadi juara di Polandia-Ukraina.
Tak seperti Spanyol, Jerman atau Belanda yang memang sejak jauh-jauh disebut sebagai calon kuat peraih trofi Henry Delaunay. Tapi Italia bukan tim sembarangan karena mereka adalah pemilik empat titel juara dunia dan dikenal sebagai salah satu kiblat sepakbola dunia.
Alhasil prediksi banyak orang dimentahkan oleh mereka dan akhirnya Italia bersama Spanyol lah yang akan beradu di laga final yang dihelat di Olympic Stadion Kiev, Minggu (1/7) besok. Dalam perjalanannya Gianluigi Buffon dkk menundukkan tim kuat Inggris dan Jerman, setelah sempat nyaris tak lolos dari fase grup.
Maka gelar juara adalah bayaran setimpal untuk perjuangan Italia sejauh ini dan kini mereka berjarak 90 menit (plus 30 menit extra time dan adu penalti) dari trofi kedua mereka di turnamen ini.
Meski harus menghadapi Spanyol sebagai juara bertahan, Prandelli meminta anak asuhnya tidak ciut nyali lebih dulu dan harus membuktikan penampilan terbaik mereka untuk memberikan kegembiraan bagi masyarakat Negeri Pizza itu.
"Kami tidak boleh takut pada mereka. Kami mencapai semua ini dengan kehormatan dan kami akan memberikan segalanya (untuk menjadi juara)," tegas Prandelli di situs resmi UEFA.
"Kami sangat bangga bisa melaju sejauh ini. Ini membuat Anda bangga membela negara Anda. Namun ketika Anda berada di luar negara Anda, Anda akan lebih memahami soal arti membawa bendera negara daripada mereka yang berada di dalam negeri sana," tutup Prandelli.
Kasus pengaturan skor kembali menghantam sepakbola Italia dan mengakibatkan salah satu pemainnya, Domenico Cristico, harus out dari tim plus badai cedera yang mendera tim, membuat Italia tak difavoritkan jadi juara di Polandia-Ukraina.
Tak seperti Spanyol, Jerman atau Belanda yang memang sejak jauh-jauh disebut sebagai calon kuat peraih trofi Henry Delaunay. Tapi Italia bukan tim sembarangan karena mereka adalah pemilik empat titel juara dunia dan dikenal sebagai salah satu kiblat sepakbola dunia.
Alhasil prediksi banyak orang dimentahkan oleh mereka dan akhirnya Italia bersama Spanyol lah yang akan beradu di laga final yang dihelat di Olympic Stadion Kiev, Minggu (1/7) besok. Dalam perjalanannya Gianluigi Buffon dkk menundukkan tim kuat Inggris dan Jerman, setelah sempat nyaris tak lolos dari fase grup.
Maka gelar juara adalah bayaran setimpal untuk perjuangan Italia sejauh ini dan kini mereka berjarak 90 menit (plus 30 menit extra time dan adu penalti) dari trofi kedua mereka di turnamen ini.
Meski harus menghadapi Spanyol sebagai juara bertahan, Prandelli meminta anak asuhnya tidak ciut nyali lebih dulu dan harus membuktikan penampilan terbaik mereka untuk memberikan kegembiraan bagi masyarakat Negeri Pizza itu.
"Kami tidak boleh takut pada mereka. Kami mencapai semua ini dengan kehormatan dan kami akan memberikan segalanya (untuk menjadi juara)," tegas Prandelli di situs resmi UEFA.
"Kami sangat bangga bisa melaju sejauh ini. Ini membuat Anda bangga membela negara Anda. Namun ketika Anda berada di luar negara Anda, Anda akan lebih memahami soal arti membawa bendera negara daripada mereka yang berada di dalam negeri sana," tutup Prandelli.
GRATISS FREEBET MARET SPESIAL HARI RAYA NYEPI 2021
BalasHapusKUNJUNGI FREECHIP SITUS SLOT ONLINE TERMURAH DAN TERPECAYA DAN MASIH BANYAK PERMAINAN CASINO LIVE POKER CEME SABONG AYAM DAN PERMAINAN LAIN SERUNYA !! TENTUNYA EVENT BONUS PROMO SETIAP BULAN NYA YANG MANTAPPP ^^
CLAIM SEKARANG WA : >> +62 819-1005-3031 <<
CS 24jam Online
JANGAN SAMPAI KEHABISAN !!
SEHAT SELALU UNTUK KITA SEMUA ...ALWAYS THANKFULL AND GRATEFULL ^^