Perempuan WN Jerman Kehilangan Anak & Dianiaya Suami
BANDUNG - Violetta Fraczek (36), seorang perempuan
warga negara Jerman, kehilangan anak perempuan semata wayangnya bernama
Aubrey Aiko Candera (5).
Diduga, anaknya dibawa lari oleh ayahnya berinisial VC (38) sejak Februari 2012 lalu atau saat dirinya berobat ke Bahraein. “Saya tahunya saat pembantu telepon saya untuk segera pulang. Katanya, VC merusak barang di rumah dan sepertinya mau pergi,” tutur Violetta.
Alhasil, saat sampai di rumah kontrakannya di Jalan Muara Barat, Kelurahan Tegalega, Kecamatan Regol, Kota Bandung, dia terkejut kondisi rumah seperti kapal pecah.
“Semua foto dirobek, barang-barang berantakan, semua pakaian berantakan. Anak sama pembantu saya sudah tidak ada di rumah,” tuturnya.
Setelah itu Violetta mencoba mencari ke rumah mertuanya. Dia curiga. “Semua barang elektronik, mobil, dan perhiasan hilang. Saya ingat, sebelum berangkat berobat, saya dilarang bawa Aubrey. Satpam juga bilang, anak saya dibawa VC,” jelasnya.
Hingga kini, dia masih berusaha mencari anaknya. Pada 1 Maret lalu, dia melaporkan kasus yang menimpanya ke Mapolrestabes Bandung dengan nomor LP/583/III/2012/Polrestabes Bandung.
Selain itu, dia juga melaporkan dugaan tindak pidana melarikan anak yang dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“November 2011 saya mengalami KDRT hebat. Saya dianiaya oleh VC, bahkan sampai dipukul pakai batu. Karena panik, dia melarang saya berobat. Untung saya bisa kabur dan berobat,” terangnya.
Saat ini, Violetta pindah ke Jakarta atas saran dari Kedutaan Jerman.
Diduga, anaknya dibawa lari oleh ayahnya berinisial VC (38) sejak Februari 2012 lalu atau saat dirinya berobat ke Bahraein. “Saya tahunya saat pembantu telepon saya untuk segera pulang. Katanya, VC merusak barang di rumah dan sepertinya mau pergi,” tutur Violetta.
Alhasil, saat sampai di rumah kontrakannya di Jalan Muara Barat, Kelurahan Tegalega, Kecamatan Regol, Kota Bandung, dia terkejut kondisi rumah seperti kapal pecah.
“Semua foto dirobek, barang-barang berantakan, semua pakaian berantakan. Anak sama pembantu saya sudah tidak ada di rumah,” tuturnya.
Setelah itu Violetta mencoba mencari ke rumah mertuanya. Dia curiga. “Semua barang elektronik, mobil, dan perhiasan hilang. Saya ingat, sebelum berangkat berobat, saya dilarang bawa Aubrey. Satpam juga bilang, anak saya dibawa VC,” jelasnya.
Hingga kini, dia masih berusaha mencari anaknya. Pada 1 Maret lalu, dia melaporkan kasus yang menimpanya ke Mapolrestabes Bandung dengan nomor LP/583/III/2012/Polrestabes Bandung.
Selain itu, dia juga melaporkan dugaan tindak pidana melarikan anak yang dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“November 2011 saya mengalami KDRT hebat. Saya dianiaya oleh VC, bahkan sampai dipukul pakai batu. Karena panik, dia melarang saya berobat. Untung saya bisa kabur dan berobat,” terangnya.
Saat ini, Violetta pindah ke Jakarta atas saran dari Kedutaan Jerman.
0 KOMENTAR: